KONGSINEWS.COM – Pangandaran adalah sebuah kawasan pantai yang terletak di Jawa Barat, Indonesia.
Komunitas Tionghoa telah lama tinggal di Pangandaran dan memiliki sejarah yang panjang di daerah ini.
Pada awalnya, sejarah keberadaan komunitas Tionghoa di Pangandaran tidak tercatat dengan jelas.
Baca Juga:
Kepala Staf Presiden (KSP) AM Putranto Sambut Silaturahmi dengan PSMTI Jajaki Peluang Kerja Sama
Mengenang 7 Hari Kepergian Sang Pejuang Kesetaraan, Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE
Kemenpar Sebut Perayaan Imlek Simbol Keragaman dan Guyub, PSMTI: Momen untuk Jaga Toleransi
Baca konten menarik lainnya, di sini: Asal Usul Nama Pangandaran yang Dulunya Hutan Belantara dan Dihuni Binatang Liar
Namun, diketahui bahwa pada abad ke-18, Pangandaran menjadi pusat perdagangan penting di Jawa Barat.
Karena Pangandaran adalah pelabuhan laut yang strategis, banyak orang Tionghoa datang ke daerah ini untuk berdagang.
Pada masa penjajahan Belanda, komunitas Tionghoa di Pangandaran banyak terlibat dalam perdagangan komoditas seperti kayu, gula, dan kopi.
Mereka juga berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Pangandaran dan menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat setempat.
Baca Juga:
PSMTI Dukung Program Pemerintah, Wilianto Tanta Imbau Perayaan Sederhana dan Perbanyak Aksi Sosial
Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Wilianto Tanta Hadiri Refleksi Imlek PKB
Setelah Indonesia merdeka, komunitas Tionghoa di Pangandaran tetap bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Mereka terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan budaya Pangandaran, seperti membuka usaha dan mengadakan acara budaya seperti Cap Go Meh.
Namun, pada masa Orde Baru, komunitas Tionghoa di Indonesia mengalami tekanan dan diskriminasi yang mengakibatkan banyak dari mereka meninggalkan Indonesia.
Seiring dengan itu, beberapa keluarga Tionghoa di Pangandaran juga meninggalkan daerah ini.
Baca Juga:
Bakti Sosial Imlek PSMTI Medan Barat di Vihara Dharma Bhakti Kota Medan, PSMTI Kota Medan Hadir
Kunjungan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ke PSMTI Pusat, Membangun Sinergi Antar Organisasi
Ketua PSMTI Jawa Timur untuk Periode Masa Bakti 2025 – 2029, Pepeng Putra Wirawan Dipilih Kembali
Meskipun demikian, saat ini komunitas Tionghoa masih tetap ada di Pangandaran.
Mereka berkontribusi dalam berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, dan budaya, serta turut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat setempat.***