Tolak Kemerdekan Taiwan, Mantan Menlu Tiongkok Wang Yi Ungkap Argumentasinya

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 22 Februari 2023 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemlu.go.id)

Mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. Kemlu.go.id)

KONGSINEWS.COM – Perdamaian di seluruh Selat Taiwan harus dipertahankan melalui penolakan tegas terhadap kekuatan separatis “kemerdekaan Taiwan” dan kepatuhan teguh pada prinsip Satu China, kata seorang diplomat senior China di Munich, Jerman, Sabtu 18 Februari 2023.

Menurut mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, prinsip Satu China (Tiongkok) juga sudah menjadi konsensus masyarakat internasional.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wang Yi, yang juga Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), saat menjawab pertanyaan seputar Taiwan usai menyampaikan pidato utama dalam Konferensi Keamanan Munich (Munich Security Conference/MSC) ke-59.

Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral CPC, mengatakan bahwa Taiwan telah menjadi bagian dari China sejak zaman kuno.

Selain itu, kata dia, Taiwan tidak pernah menjadi negara dan tidak akan pernah menjadi negara, yang merupakan status quo sebenarnya dari persoalan Taiwan.

“Bukan kami yang ingin mengubah status quo ini, melainkan kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” ujar Wang.

Aksi “kemerdekaan Taiwan”, menurut dia, tidak sesuai dengan upaya perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, dan hal itu seperti “api dan air”.

Mengingat semua pihak menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas teritorial dalam isu Ukraina, prinsip ini juga harus dipatuhi dalam masalah Taiwan, kata Wang

Wang pun menuturkan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial China harus ditegakkan dengan tegas, dan standar ganda tidak boleh dilibatkan dalam isu-isu utama.

MSC tahun ini dibuka pada Jumat (17/2) dan akan berlangsung hingga Minggu (19/2), dengan partisipasi sekitar 150 pejabat senior, termasuk lebih dari 40 kepala negara dan pemerintahan.

Konferensi Keamanan Munich (MSC), yang juga diikuti oleh para pemimpin organisasi internasional itu, diadakan untuk membahas berbagai tantangan dan masalah keamanan global yang mendesak.***

Berita Terkait

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Tiongkok Tanggapi Statemen Calon Menlu Amerika Serikat yang Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya
Tiongkok Antisipasi Warga Pulang Kampung atau Chunyun untuk Reuni Keluarga, Jelang Tahun Baru Imlek
Jimmy Carter Meninggal Dunia, Presiden Tiongkok Xi Jingping Sampaikan Pesan Belasungkawa
Di Sebuah lokasi Konstruksi di Timur Laut Brasil, 163 Warga Negara Tiongkok Diselamatkan dari ‘Perbudakan’
Penyebabnya Masih Simpang Siur, Azerbaijan Airlines Bawa Terbang 69 Penumpang Jatuh di Dekat Kota Aktau
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Terkait dengan Ekonomi dan Perdagangan, Tiongkok Terbuka untuk Komunikasi dengan Amerika Serikat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:13 WIB

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:10 WIB

Tiongkok Tanggapi Statemen Calon Menlu Amerika Serikat yang Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya

Rabu, 1 Januari 2025 - 15:52 WIB

Tiongkok Antisipasi Warga Pulang Kampung atau Chunyun untuk Reuni Keluarga, Jelang Tahun Baru Imlek

Rabu, 1 Januari 2025 - 11:19 WIB

Jimmy Carter Meninggal Dunia, Presiden Tiongkok Xi Jingping Sampaikan Pesan Belasungkawa

Kamis, 26 Desember 2024 - 15:35 WIB

Di Sebuah lokasi Konstruksi di Timur Laut Brasil, 163 Warga Negara Tiongkok Diselamatkan dari ‘Perbudakan’

Berita Terbaru