KONGSINEWS.COM – Beredar kabar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi sudan tidak lagi berkomunikasi secara intens.
Terkait hal tersebut pihak PDIP PDI Perjuangan memberikan tanggapannya untuk merespons beredarnya kabar tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis membantah isu tersebut.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung Ungkap Kerugian Negara Akibat Kasus Korupsi Importasi Gula Mencapai Rp578 Miliar
Soal Dterbitkannya Sertifikat HGB dan SHM di Laut Banten, Ombudsman RI Minta Kejelasan Nusron Wahid
Hasto Kristiyanto menambahkan komunikasi antara Megawati dan Jokowi telah terjalin sejak lama, yaitu 20 tahun yang lalu.
“Komunikasinya kan berjalan, selama 20 tahun kan (sudah) membuktikan,” kata Hasto Kristiyanto di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Jakarta, Jumat malam, 27 Oktober 2023.
Baca artikel lainnya di sini : Sapu Langit Digital Melayani Jasa Jual Beli dan Akuisisi Portal Berita yang Masih Berjalan dan Berkualitas
Hasto Kristiyanto menjelaskan komunikasi Megawati dan Jokowi terjalin sejak Jokowi menjadi kader partai yang diusung untuk maju sebagai wali kota Surakarta.
Kemudian, PDI Perjuangan juga mengusung Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta hingga menjadi presiden RI selama dua periode.
Baca Juga:
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Kepuasan Publik kepada Pemerintahan Prabowo Subianto Capai 80,9 Persen, Litbang Kompas: Istimewa
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
“Bagaimana Pak Jokowi sebagai wali kota Surakarta dua periode, sebagai gubernur, sebagai presiden dua periode, itu kan,” tambah Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto mengungkapkan bagaimana Megawati selalu memberikan kasih sayang kepada Jokowi seperti anaknya sendiri.
Hasto Kristiyanto meyakini kasih sayang Megawati kepada Jokowi tak akan berkesudahan.
“Komitmen kasih seorang ibu yang tidak pernah berkesudahan,” imbuhnya.***
Baca Juga:
Kasus Dugaan Penambangan Emas Tanpa Izin, Komisi Yudisial Tanggapi Vonis Bebas WNA Tiongkok
Tiongkok Tanggapi Statemen Calon Menlu Amerika Serikat yang Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya