Tiongkok Evakuasi Sekitar 1.000 Lebih Warganya Akibat Sudan Dilanda Konflik Bersenjata

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 26 April 2023 - 07:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Konflik Bersenjanta. (Pexels.com/pixabay)

Ilustrasi Konflik Bersenjanta. (Pexels.com/pixabay)

KONGSINEWS.COM – Pemerintah China mengevakuasi secara bertahap sekitar 1.000 lebih warganya dari Sudan yang tengah dilanda konflik bersenjata.

“Atas upaya dengan berbagai pihak, sebagian besar warga China di Sudan sudah dievakuasi dengan aman secara bertahap,” kata juru Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Selasa 25 April 2023.

Sejumlah warga China ada yang dievakuasi langsung dari Sudan dan ada yang melalui negara tetangga Sudan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca konten menarik lainnya, di sini: Disambangi Prabowo dalam Rangka Lebaran, Menko Polhukam Mahfud MD akan ke Hambalang

Menurut dia, sampai sekarang proses evakuasi masih berlangsung.

“Untuk warga China yang masih berada di Sudan, kami akan mengatur sesuai keinginan mereka,” kata diplomat perempuan itu.

Ia menilai situasi keamanan di Sudan sangat rumit sehingga menjadi tantangan tersendiri saat berupaya melakukan evakuasi warga negara China.

“Kami melakukan yang terbaik untuk melindungi keselamatan warga kami di Sudan dan membuat rencana yang matang untuk evakuasi,” katanya.

Konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) telah mengakibatkan pertempuran sengit, termasuk pertempuran tank dan serangan udara yang telah menyebabkan kematian lebih dari 400 dan melukai ribuan lainnya.

Menyusul bentrokan di Khartoum itu, Direktur Jenderal Departemen Urusan Kekonsuleran MFA Wu Xi berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk menjamin keselamatan 1.500 warga negara China di Sudan.***

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Berita Terkait

Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS
Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS
Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat
Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai
Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing
Soal Usulan Donald Trump agar Warga Palestina Dipindahkan dari Jalur Gaza, Sikap Tiongkok Sangat Tegas
Respons Tiongkok Usai Sejumlah Negara Batasi Akses ke DeepSeek, Perusahaan Rintisan Asal Tiongkok
Tiongkok akan Lakukan Tindakan Balasan ke AS, Peningkatan Tarif Secara Sepihak Langgar Aturan WTO
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 11:45 WIB

Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS

Sabtu, 5 April 2025 - 11:20 WIB

Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:29 WIB

Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat

Senin, 10 Februari 2025 - 15:17 WIB

Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:58 WIB

Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing

Berita Terbaru