Senangnya Veteran Perang Keturunan Tionghoa ini Saat Didatangi Ganjar Pranowo

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 2 Februari 2023 - 01:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Veteran perang keturunan Tionghoa didatangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Dok. Jatengprov.go.id)

Veteran perang keturunan Tionghoa didatangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Dok. Jatengprov.go.id)

KONGSINEWS.COM – Veteran perang keturunan Tionghoa tak banyak dikenal masyarakat.

Padahal banyak diantara mereka yang turut berperang merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI.

Satu di antaranya Trisno Yoewono. Lahir di Bojonegoro, pria yang kini berusia 77 tahun itu turut serta di sejumlah pertempuran, salah satunya Pertempuran Lima Hari di Semarang

Selasa, 1 Februari 2023 Yoewono kedatangan tamu spesial. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambangi rumahnya di Bulusan, Kecamatan Tembalang.

Yoewono sudah beberapa kali bertemu gubernur di acara resmi yang melibatkan veteran.

Namun ia tak menyangka, sang gubernur kini berdiri di depan pintu rumahnya.

“Nama kecil saya Lie Xia Yu. Saya ganti ya karena zaman Soeharto dulu. Kira-kira tahun 1968. Yu-nya dipakai untuk Yoewono, jadi Trisno Yoewono,” katanya.

Yoewono bercerita tentang pengalaman hidupnya.

Bagaimana menjalani pendidikan militer, dikirim ke perbatasan dan sejumlah daerah konflik di Indonesia. Yoewono mengaku bangga bisa membela negara.

Piyantun kayak njenengan kan sedikit, kok dulu sebagai orang Indonesia keturunan Tionghoa kok mau perang kenapa?” tanya Ganjar.

Yoewono mengatakan, keinginannya murni atas kecintaannya terhadap tanah kelahiran.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Baginya, meski keturunan Tionghoa, dia adalah warga negara Indonesia.

“Kita kesadaran diri, kita lahir di indonesia, mau gimana ya jadi orang indonesia. Wah nggak ada (gaji), kita rela mati untuk bela negara,” ujar Yoewono.

Di masa tuanya, Yoewono yang terkena stroke menghabiskan waktunya di rumah dengan melukis.

Ternyata ia pernah berguru pada Dullah, pelukis istana kesayangan Bung Karno. Dullah dikenal dengan karya-karya realisnya.

Itulah mengapa Yoewono pun banyak melukis realisme.

“Wah keren, berarti ini lukisan njenengan alirannya realis ya. Katanya pernah bikin pameran, mbok dipamerkan lagi,” tutur Ganjar.

Yoewono mengaku belum banyak menghasilkan karya lukisan. Karena sakit, dia lebih sering menggambar sketsa.

Di sela obrolan, Ganjar melihat sebuah lukisan yang menyerupai dirinya namun belum selesai.

“Pak Yu, nanti kalau sudah selesai itu lukisannya, kabari saya ya. Biar saya beli,” tutur Ganjar sembari berpamitan.

Yoewono pun mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Ganjar berulangkali.

Baginya, Ganjar merupakan sosok gubernur yang rendah hati dan tidak melupakan rakyat kecil.

“Terima kasih pak Ganjar, sudah datang. Tadi ngobrol banyak saya cerita macem-macem.”

“Pak gubernur baik sama rakyat kecil, saya nggak pernah lupa sama pak gubernur,” ujarnya.***

Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 2 Februari 2023 - 01:17 WIB

Senangnya Veteran Perang Keturunan Tionghoa ini Saat Didatangi Ganjar Pranowo

Berita Terbaru