KONGSINEWS.COM – Volume perdagangan luar negeri Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut melonjak 86,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 44,4 miliar yuan (1 yuan = Rp2.233) dalam dua bulan pertama 2023.
Menurut pihak bea cukai Urumqi, nilai ekspor Xinjiang mencapai 38,15 miliar yuan dalam periode tersebut, naik 91,6 persen (yoy), sementara nilai impornya tumbuh 59,8 persen (yoy) menjadi 6,24 miliar yuan.
Hingga akhir Februari, terdapat 15.308 perusahaan perdagangan luar negeri yang terdaftar di Xinjiang.
Baca Juga:
Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS
Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS
Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat
Jumlah itu bertambah 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Artikel ini dikutip dari media online Lingkarnews.com, salah satu portal berita nasional terbaik di Indonesia. Terima kasih.
Dalam dua bulan pertama 2023, perusahaan-perusahaan swasta di Xinjiang melakukan perdagangan luar negeri senilai 42,7 miliar yuan, melonjak 99,7 persen (yoy), dan menyumbang 96,2 persen dari total volume perdagangan luar negeri daerah tersebut.
Produk-produk padat karya, mekanis, dan elektrik merupakan barang ekspor utama Xinjiang.
Ekspor produk-produk energi baru, termasuk baterai lithium, sel surya, dan kendaraan energi baru, meningkat secara signifikan, menurut pihak bea cukai tersebut.
Baca Juga:
Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing
Bea cukai Urumqi berjanji untuk terus mengoptimalkan izin pupuk impor guna memenuhi permintaan dalam negeri selama masa pembajakan lahan musim semi.
Dalam dua bulan pertama 2023, nilai impor pupuk membukukan 1,1 miliar yuan, mewakili peningkatan sebesar 101,6 persen (yoy).***