Pemerintah Amerika Serikat Tambahkan 14 Perusahaan Tiongkok ke Daftar Bendera Merah

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 28 Maret 2023 - 02:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/@joebiden)

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/@joebiden)

KONGSINEWS.COM – Pemerintahan Biden pada Kamis 23 Maret 2023 menambahkan 14 perusahaan China ke daftar bendera merah, memaksa eksportir AS untuk melakukan uji tuntas yang lebih besar sebelum mengirimkan barang kepada mereka karena pejabat AS tidak dapat memeriksa entitas yang terdaftar.

Ditambahkan ke daftar berpotensi memulai 60 hari yang dapat memicu hukuman yang lebih keras.

“Menegakkan kontrol ekspor kami adalah bagian penting untuk melindungi keamanan nasional Amerika,” kata Wakil Menteri Perdagangan AS Don Graves dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman tersebut.

Kami, lanjutnya, berkomitmen untuk menggunakan semua alat yang kami miliki untuk menetapkan seberapa canggih teknologi AS digunakan di seluruh dunia.

ECOM International dan HK P&W Industry Co Ltd termasuk di antara mereka yang ditambahkan ke dalam daftar dan tidak menanggapi permintaan komentar.

ýSeorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan “China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang” tindakan Amerika Serikat untuk “menyalahgunakan tindakan pengendalian ekspor” dan menggunakan “kekuatan negara untuk menekan dan menahan perusahaan-perusahaan asing.”

“Pihak AS harus segera menghentikan praktik yang salah.”

“China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China,” tambah juru bicara itu.

Amerika Serikat telah menggunakan pembatasan ekspor barang-barang AS sebagai alat utama untuk menggagalkan kemajuan teknologi Beijing, meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Departemen Perdagangan, yang mengawasi kontrol ekspor AS, juga menambahkan 18 entitas lain ke dalam daftar dari Turki, Uni Emirat Arab, Jerman, Bulgaria, Kanada, Indonesia, Israel, Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura.***

Berita Terkait

Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS
Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS
Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat
Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai
Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing
Soal Usulan Donald Trump agar Warga Palestina Dipindahkan dari Jalur Gaza, Sikap Tiongkok Sangat Tegas
Respons Tiongkok Usai Sejumlah Negara Batasi Akses ke DeepSeek, Perusahaan Rintisan Asal Tiongkok
Tiongkok akan Lakukan Tindakan Balasan ke AS, Peningkatan Tarif Secara Sepihak Langgar Aturan WTO
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 11:45 WIB

Naikkan Tarif Tambahan Menjadi 84 Persen untuk Produk Impor AS, Tiongkok Balas Kenaikan Tarif AS

Sabtu, 5 April 2025 - 11:20 WIB

Mulai 10 April 2025, Tiongkok Kenakan Tarif Tambahan 34 Persen untuk Semua Produk dari AS

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:29 WIB

Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat

Senin, 10 Februari 2025 - 15:17 WIB

Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:58 WIB

Sultan Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing

Berita Terbaru