KONGSINEWS.COM – Lembaga Survei Indonesia Polling Station (IPS) merilis temuan terbarunya pada Selasa (16/1/2024).
Hasilnya, mayoritas responden ingin pemilu 2024 digelar cukup dalam satu putaran.
Hal itu diungkap oleh peneliti senior IPS Alfin Sugianto dalam paparannya secara daring.
Baca Juga:
Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat
Dalam pertanyaan “apakah Anda setuju atau tidak setuju seandainya pilpres berlangsung dalam satu putaran saja?”
Sebanyak 70,2% responden setuju jika pesta rakyat itu selesai dalam satu putaran.
Baca artikel lainnya di sini : Pertanyakan ke-NU-an Khofifah Indar Parawansa, Ali Masykur Musa: Muhaimin Iskandar Salah Alamat
“Mayoritas publik sebanyak 70,2% responden mengaku setuju apabila pilpres selesai dalam satu putaran saja,” kata Alfin Sugianto.
Sementara, sebanyak 15,6% responden mengaku tidak setuju dengan pilpres yang hanya berlangsung satu putaran.
Baca Juga:
Pemerintah Optimis Ekonomi dan Perdagangan Indonesia akan Terus Tumbuh, Mendag Berikan Alasannya
DBJ Dukung Perusahaan-perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis di Indonesia, Kolaborasi dengan INA
Dan sisanya 14,2% responden menjawab tidak tahu atau undecided.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto: Kami akan Bekerja Sebenar-benar dan Sejujur-jujurnya untuk Rakyat Indonesia
Alfin menjelaskan bahwa alasan dari mayoritas publik memilih satu putaran pemilu yaitu hemat biaya dan efektivitas waktu.
Mengingat, penyelenggaraan pemilu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan tidak sebentar.
Baca Juga:
Kemenpar Sebut Perayaan Imlek Simbol Keragaman dan Guyub, PSMTI: Momen untuk Jaga Toleransi
Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan di HUT Partai Gerindra
Prabowo Subianto di Depan Jokowi Ungkap Dirinya Malu Maju Lagi Kalau Kecewakan Kepercayaan Rakyat
“Hasil analisis IPS mengindikasikan bahwa mayoritas publik setuju pilpres berlangsung satu putaran.”
“Adalah untuk menekan atau menghemat anggaran dan mengefektifkan waktu,” ujarnya.
Survei IPS berlangsung pada 7 hingga 14 Januari 2024 pada 1220 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling).
Teknik wawancara melalui telepon berpedoman kuesioner di 38 provinsi dengan margin of error +/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.***