Sinar Mas Group Tingkatkan Investasinya di Hainan, Provinsi Kepulauan di Tiongkok Selatan

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 25 Maret 2023 - 02:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

APP Sinar Mas investasi tahap pertama di Hainan 10 miliar yuan. (Dok. Asiapulppaper.com)

APP Sinar Mas investasi tahap pertama di Hainan 10 miliar yuan. (Dok. Asiapulppaper.com)

KONGSINEWS.COM – Asia Pulp & Paper Co., Ltd. (APP), perusahaan manufaktur kertas internasional terkemuka dari perusahaan Indonesia Sinar Mas Group, mulai meningkatkan investasinya di Hainan, provinsi kepulauan di China Selatan.

Perusahaan itu akan berinvestasi lebih dari 10 miliar yuan (1 yuan = Rp2.231) pada proyek tahap pertama, demikian diungkapkan Zhai Jingli, Wakil Presiden APP China, kepada Xinhua baru-baru ini.

“Berfokus pada perluasan konsumsi dan kelancaran sirkulasi, kami akan terus melakukan berbagai upaya lebih lanjut di pasar China,” kata Zhai.

Didirikan pada 1938 oleh Eka Tjipta Widjaja, seorang warga Indonesia keturunan China, Sinar Mas Group telah hadir di pasar China selama lebih dari 30 tahun.

Hingga akhir 2021, total aset APP di China telah mencapai 246,5 miliar yuan, dan penjualannya melebihi 97 miliar yuan pada tahun itu.

Pada “Dua Sesi” tahun ini, laporan kerja pemerintah China mengusulkan untuk fokus pada peningkatan permintaan domestik, memberikan prioritas pada pemulihan dan perluasan konsumsi, serta menstabilkan konsumsi curah dan mendorong pemulihan konsumsi layanan kehidupan, yang pada gilirannya menghadirkan peluang baru bagi APP untuk berkembang.

“Dilihat dari outcome investasi di masa lalu, pasar China tidak pernah mengecewakan kami.”

“Dukungan kuat dari Pemerintah China serta ketahanan pasarnya membuat kami penuh keyakinan dalam menatap masa depan,” kata Zhai.

APP memulai bisnisnya di Hainan sejak 1997. Hainan Jinhai Pulp & Paper milik grup tersebut, dengan total investasi lebih dari 30 miliar yuan, tidak hanya merupakan basis industri integrasi pulp dan kertas hutan terbesar di China, tetapi juga pengekspor pertama yang disetujui di bawah skema Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) di Zona Perdagangan Bebas Percontohan (Hainan) China.

Zhai mengungkapkan bahwa grup tersebut telah membuat rencana bertahap tiga sampai lima tahun untuk pengembangan strategis secara keseluruhan di Hainan, yang terutama berfokus pada inovasi teknologi, penelitian dan pengembangan produk, serta perluasan rantai industri.

Grup itu akan melakukan investasi dalam beberapa tahap untuk meluncurkan proyek tahap pertama, kedua, dan ketiga, dengan tahap pertama direncanakan akan memiliki nilai total investasi sebesar 10 miliar yuan lebih.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Pada 2 Januari lalu, RCEP telah resmi berlaku di Indonesia. Menurut perjanjian komitmen RCEP, China dan Indonesia akan saling menerapkan pajak perjanjian RCEP.

Menurut pandangan Zhai, dengan keunggulan pasar China dan Indonesia, APP dapat menghantarkan berbagai peluang baru.

Di satu sisi, berdasarkan keunggulan geografis Indonesia sebagai negara kunci dalam Sabuk dan Jalur Sutra, grup tersebut dapat mengimpor pulp dan bahan mentah dari Indonesia untuk produksi dan pengolahan di China guna mencapai alokasi sumber daya yang optimal.

Di sisi lain, sebagai negara anggota RCEP, grup tersebut dapat memanfaatkan keunggulan kompetitifnya dan merengkuh pasar yang lebih luas berdasarkan keuntungan tarif bersama.***

Berita Terkait

Dorong Pariwisata Indonesia, Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan
Sesuai Arahan Prabowo Menteri Maruarar Sirait Komitmen Perjuangkan Program ‘Tanah Negara Bangunan Rakyat’
Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog
Respons Para Petani Singkong Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung
Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara, Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor
Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg, Wamentan Beber Alasannya
Sambut Momen Imlek 2025. BNI Sediakan Aneka Tawaran untuk Transaksi Kartu BNI dan Wondr by BNI
Ketua DPR RI Puan Maharani: Mari Sambut Tahun Ular Kayu dengan Penuh Semangat, Gong Xi Fa Cai!
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:14 WIB

Dorong Pariwisata Indonesia, Emirates Airlines Rencana Penambahan Frekuensi Perbangan

Senin, 10 Februari 2025 - 11:47 WIB

Sesuai Arahan Prabowo Menteri Maruarar Sirait Komitmen Perjuangkan Program ‘Tanah Negara Bangunan Rakyat’

Senin, 10 Februari 2025 - 11:35 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog

Rabu, 5 Februari 2025 - 11:58 WIB

Respons Para Petani Singkong Terkait dengan Rencana Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman ke Lampung

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:23 WIB

Indonesia Pertimbangkan Batasi Ekspor Batu Bara, Perusahaan Tak Ikut Aturan HBA Tak Diberikan Izin Ekspor

Berita Terbaru